Klasifikasi Kelompok
Sosial
1. Klasifikasi menurut cara terbentuknya
a. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
1. Klasifikasi menurut cara terbentuknya
a. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
- Ciri-ciri kelompok semu :
1). Tidak direncanakan
2). Tidak terorganisir
3). Tidak ada interaksi secara terus menerus
4). Tidak ada kesadaran berkelompok
5). Kehadirannya tidak konstan - Kelompok semu dibagi menjadi :
- Crowd (kerumunan)
- Publik
- Massa
* Crowd,
dibagi menjadi :
1). Formal audiency / pendengar formal
Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
1). Formal audiency / pendengar formal
Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
2). Planned expressive
group
Adalah: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan
Adalah: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan
3). Inconvenient Causal
Crowds
Adalah: Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas- fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api
Adalah: Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas- fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api
4). Panic Causal Crowds
Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
5). Spectator Causal
Crowds
Contoh: Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
Contoh: Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
6). Ecting Low less
Crowds
Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo
Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo
7). Immoral low less
crowds
Adalah: orang-orang tak bermoral, contoh : minum-minuman
Adalah: orang-orang tak bermoral, contoh : minum-minuman
* Publik,
adalah sebagai
kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik
kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik
karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio,
tv dan pengeras suara.
* Massa
merupakan kelompok semu
yang memiliki ciri-ciri hamper sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan
terbentuknya disengaja dan direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
1). Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.
* Ciri-ciri kelompok statistik :
a. Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk
dengan sendirinya
b. Tidak ada interaksi terus menerus
c. Tidak ada kesadaran berkelompok
d. Kehadirannya konstan
e. Tidak terorganisir
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
1). Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.
* Ciri-ciri kelompok statistik :
a. Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk
dengan sendirinya
b. Tidak ada interaksi terus menerus
c. Tidak ada kesadaran berkelompok
d. Kehadirannya konstan
e. Tidak terorganisir
2). Societal Group /
Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
3). Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
4). Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan).
Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
3). Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
4). Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan).
* Ciri-ciri kelompok asosiasi
:
1. direncanakan
2. terorganisir
3. ada interaksi terus menerus
4. ada kesadaran kelompok
5. kehadirannya konstan
1. direncanakan
2. terorganisir
3. ada interaksi terus menerus
4. ada kesadaran kelompok
5. kehadirannya konstan
E. Klasifikasi
Kelompok Nyata
1. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
a. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal
1. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
a. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal
* Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
- Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah
Contoh : kerabat, klien
- Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan
- Gameinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
b. Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
- Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah
Contoh : kerabat, klien
- Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan
- Gameinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
b. Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
2. Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota
a. Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.
Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan
b. Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat.
Contoh : sekolah, PGRI
3. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
a. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b. Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.
Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan
b. Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat.
Contoh : sekolah, PGRI
3. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
a. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b. Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS
4. Klasifikasi menurut pendapat K. Merthon
a. Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS
b. Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.Contoh : Anggota ABRI
5. Klasifikasi menurut sudut pandang individu
a. In Group
Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.
b. Out Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group
a. Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS
b. Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.Contoh : Anggota ABRI
5. Klasifikasi menurut sudut pandang individu
a. In Group
Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.
b. Out Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group
F. Arti Penting
Hidup Berkelompok
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk
kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk
mempermudah menyelesaikan suatu urusan atau tugas atau tujuan dengan cara
bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi
lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota
kelompok , masing-masing anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya
masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang
membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal. Dari uraian tersebut
dapat kita simpulkan bahwa pentingnya hidup berkelompok untuk mempermudah
memenuhi kabutuhan hidup.
G. Identifikasi Kelompok
Sosial yang Terdapat di Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal Kami
1. Kelompok sosial yang
teratur
* Kelompok sosial teratur yang kami jadikan contoh yaitu karang taruna. Karang
taruna merupakan salah satu kelompok sosial yang teratur dan terstruktur, sebab
dalam karang taruna terdapat susunan organisasi yang jelas serta pembagian
tugas yang jelas pula. Selain itu kegiatan yang dilakukan dan merupakan tujuan
dari kaang taruna merupakan kegiatan yang positif. Beberapa contoh kegiatan
karang taruna , yaitu : mengadakan peringatan HUT RI 17 Agustus pada setiap
tahunnya. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan sikap nasionalisme
rakyat Indonesia melalui beberapa kegiatan, seperti lomba-lomba yang diikuti
warga kampung. Selain itu contoh kegiatan lain yaitu , mengadakan bakti sosial
untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
2. Kelompok sosial yang
tidak teratur
* Kelompok sosial yang tidak teratur yang kami jadikan contoh yaitu paguyupan
tukang becak. Paguyupan tukang becak ini tidak memiliki struktur organisasi
yang jelas. Mereka berkumpul biasanya hanya untuk mebicarakan hal yang tidak
penting ataupun sekedarcangkrukan.Mereka berkumpul tidak pada waktu yang
ditentukan dan disepakati bersama , tetapi meraka hanya berkumpul semau mereka
kapan pun meraka ingin berkumpul. Kegiatan yang dilakukan dalam paguyupan
tukang becak ini kurang efisien karena hanya didasarkan pada kepentingan mereka
sendiri.