Untuk para akhwat, hati-hatilah coment status ikhwan yang sudah nikah. Tahukah anda, istri itu pencemburu, diam-diam dia selalu saja was-was ketika wanita lain memberikan coment di status suaminya. Keluhan inilah yang mungkin sulit diungkapkan para istri.
Jika seorang istri tak cemburu maka ada yang mesti dipertanyakan dengan cintanya karena cemburu akan berbanding lurus dengan cinta. Dusta jika ada yang mencintai namun tak ada benih-benih cemburu yang menunas di hati.
Cemburu, pula, adalah ranting-ranting asmara. Ia memberi sinyal bahwa kita adalah pecinta. Namun pada frekuensi yang meninggi, ia akan menjadi silet yang menyesakkan dada dan menggoreskan luka di hati.
Begitu kasihan si istri yang menjadi korban hati karena cemburu. Iya. Si istri begitu amat cemburu saat didapati bahwa lelakinya asyik mengobral asmara dengan wanita bahkan dengan mereka yang bertitel “akhwat” via inbox, di balik polos dan bersihnya wall profile. Ia hanya bisa menangis sendu. Bingung bagaimana menghadapi.
Begitu kasihan sang istri. Seolah dunia sedang menghimpit dadanya. Hatinya seolah-olah tertusuk panah tajam yang begitu panas dan menggoreskan perih karena didapati bahwa suaminya memiliki wanita lain dari penduduk dunia maya. Dan, sekali lagi, ia hanya bisa menangis sendu karena hatinya diliputi mendung bahkan petir yang menggemuruh.
~~ Ustadz Abdullah Akiera Van As-samawiey ~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar