Minggu, 30 Januari 2011

arti cinta *MUNGKIN* ;')

Manusia dalam dirinya dianugerahi rasa cinta. Cinta inilah yang memberikan manusia daya hidup dan perjuangan. Dengan cinta manusia membangun keharmonisan hidup bersama manusia lainnya. Dengan cinta manusia membina hubungan rumah tangga. Bisa dibayangkan membangun keluarga tanpa cinta, maka yang timbul adalah kegundahan dan kegelisahan. Dengan cinta pula manusia mengabdi kepada Tuhannya.

Manusia yang hidup tanpa memiliki rasa cinta, maka hidupnya dipenuhi benci dan dendam. Manusia tanpa rasa cinta, maka yang muncul adalah keegoan. Dengan cinta, manusia dapat melangsungkan hidup dengan kegembiraan dan kepuasan. Cinta lah yang memberikan energi pada manusia untuk melaksanakan tujuan hidupnya. Cinta pula yang memberikan gairah dan semangat hidup pada manusia.

Namun dengan cinta pula manusia dapat terjerumus dalam lembah kenistaan, yaitu ketika manusia cinta dunia dan kekuasaan. Cinta dunia inilah yang membawa manusia pada titik nadir kemanusiaan, manusia kehilangan spritualitas karena cinta pada materi. Manusia kehilangan ruh kemanusiaannya menjadi seperti hewan , karena manusia telah teramat cinta pada kebutuhan jasmani semata, maka manusia seperti ini bagai binatang. Ia hanya mengumbar syahwat jasmani saja, inilah yang terdapat pada hewan.

Cinta pada kekuasaan membawa manusia pada tirani bagi manusia lain. Tidak tertebar lagi rasa cinta lagi pada manusia, yang ada adalah nafsu berkuasa.
Sesungguhnya cinta manusia dapat dibagi menjadi dua : “cinta sejati” (‘isyq haqiqi), atau cinta pada Tuhan; dan “cinta imitasi” (‘isyq majazi), atau cinta terhadap segala lain-Nya. Tapi, dalam pengujian yang lebih dekat, orang melihat semua cinta sesungguhnya adalah cinta pada Tuhan, karena segala sesuatu adalah pantulan dan bayang-bayang-Nya. Sedangkan adanya perbedaan antara dua jenis cinta tersebut dikarenakan orang memahami yang ada hanyalah Tuhan dan cinta untuk-Nya semata. Sedangkan cinta pada yang lainnya, karena meyakini adanya keterlepasan eksistensi dari-Nya atas segala objek keinginan yang dicintai, dan tidak mengarahkan pada hubungan cinta terhadap-Nya.

Padahal cinta kepada yang selain-Nya tapi berasal dari-Nya, akan membawa orang kepada-Nya. Setiap objek keinginan dari orang perorang akan menunjukkan kepalsuannya, dan orang akan mengalihkan cintanya. Namun, bagaimanapun juga setiap hasrat (cinta) tidak akan menemukan Kekasih Sejati kecuali setelah kematian, manakala ia sudah terlambat untuk menutup jurang keterpisahan. Pada saat itu, sesal kemudian tidak berguna, karena dalam hidupnya manusia seperti ini telah memberikan cintanya pada selain Tuhan. Bagi seorang Sufi, hanya ada satu Yang Tercinta; dia melihat bahwa semua cinta “palsu” beku dan tidak nyata selain kepada Tuhan.
Dalam konteks ini, Rûmî menerangkan hakikat keindahan cinta sejati secara ringkas dan jelas: Keindahan adalah setetes air yang berasal dari Lautan yang tak berwatas, atau sebuah cahaya yang memantul pada dinding. Semua keindahan berasal dari dunia lain, yang ada disini hanyalah kesementaraan dan pinjaman. Keindahan yang sesungguhnya hanya ada pada Tuhan.
Seperti juga yang diungkapan Rûmî :
Keindahan uang palsu itu adalah sesuatu yang terpinjam, di balik kecantikannya tersimpan kepalsuannya.
Dari perkataan Rûmî bahwa cinta pada kecantikan dunia merupakan cinta palsu. Cinta seperti ini hanya menghasilkan tujuan semu bagi manusia. Jika manusia mengejar dunia, manusia seperti mengejar fatamorgana, yang jika dikejar maka ia tidak akan pernah terpegang. Karena akan menghilang begitu kita sampai di dekatnya. Begitu juga dengan cinta manusia pada dunia, manusia tidak akan pernah puas untuk terus memperbanyak harta dunia.

 Sebuah syair yang diungkapkan oleh Rûmî yang menggambarkan tentang cinta dunia berbunyi:
Manusia merasakan cinta, derita, rasa sakit, dan segala hasrat yang seandainya sekalipun seratus dunia telah menjadi miliknya, ia tetap terus mencari, tidak pernah istirah atau menenukan ketenangan. Orang-orang seperti ini menyibukkan diri sepenuhnya dengan segala kemampuan, keahlian, dan kedudukan; mereka mempelajari astronomi, obat-obatan, dan lain sebagainya, tapi mereka tidak pernah memperoleh rasa tenteram, sebab tujuan mereka belum tercapai. Adapun Yang Tercinta, bagaimanapun juga, adalah “ketenteraman hati,” karena hati mencapai tujuan melalui-Nya. Maka, bagaimana mungkin ia menemukan ketenteraman dan kedamaian melalui yang lain ?
Inilah keindahan yang menimbulkan cinta palsu adalah dunia ini. Pada kecantikannya terdapat kepalsuannya. Jadi jika manusia ingin mendapatkan cinta sejati ialah cinta pada Tuhan, yang telah memberikan cinta dan keindahan itu. Manusia tidak terpesona oleh keindahan pantulan-Nya yaitu keindahan dunia ini. Dalam sebuah syairnya Rûmî juga berujar :
Cinta adalah Sifat Tuhan, yang tidak membutuhkan apapun, cinta pada selain-Nya adalah palsu.
Tuhan adalah mata air cinta, sebagaimana Dia adalah sumber segala yang ada. Tapi apa makna “Tuhan adalah Cinta “? Kenyataan bahwa begitu banyak ayat al-Quran menyatakan Cinta adalah Sifat Tuhan. Karenanya, sering disebut-sebut dalam Kitab Suci itu, Tuhan “mencintai” sesuatu. Para Sufi biasa mengutip ayat berikut ini, yang berbicara tentang hubungan hirarkis antara Cinta Tuhan kepada manusia kepada-Nya, yang terakhir bermuara dari yang pertama:
“Tuhan akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang Mukmin, dan keras terhadap orang-orang kafir , yang berjihad di jalan-Nya dan tidak risau oleh celaan orang-orang yang suka mencela” (Qs.5:54)

Kecintaan manusia pada Tuhannya merupakan cinta sejati. Sedangkan kecintaan manusia pada dunia merupakan cinta imitasi. Jika manusia lebih mencintai dunia, maka ia sebenarnya telah mendekatkan dirinya pada jurang kehancuran. Manusia telah membuang percuma waktu di dunia untuk mencinta yang palsu dan tidak hakiki.
Menurut Husain Mazhahiri ada lima ciri orang cinta pada dunia. Pertama, keadaan mewah. Hal ini menunjukkan tenggelamnya seseorang dalam kecintaan kepada dunia. Keadaan ini jika sampai menguasai manusia, maka ia akan mendorongnya untuk bersikap lalim dan angkuh, dan kemudian manusia itu akan mendapatkan kecelakaan dan kehancuran.
Keadaan mewah menyebabkan yang bersangkutan tenggelam dalam syahwat dan kenikmatan-kenikmatan duniawi, yang pada akhirnya menggiringnya menuju sikap lalim dan mendustakan para Nabi.
Allah SWT berfirman :
Sesungguhnya manusia benar-benar malampaui batas, karena dia melihat dirinya seba cukup.” (QS. al-‘Alaq:6).

Ciri kedua ialah sikap berlebih-lebihan dan mubazir. Mereka yang berlebih-lebihan dan bergaya hidup mewah, ialah orang-orang yang tenggelam dalam kecintaan kepada dunia. Al-Quran al-Karim mencela mereka dengan keras dan menyifati mereka sebagai saudara-saudara setan. “Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan hal-hal yang berlebihan (mubazir), mereka adalah saudara-saudara setan.” (QS.al-Isra:27)

Sedangkan yang ketiga adalah ketergantuingan hati kepada hal-hal duniawi yang bersifat mubah. Yakni manusia tergantung kepada harta, makan, kenyamanan, seks, dan sebagainya. Salah satu contoh ketergantungan kepada dunia ialah merokok. Merokok berbahaya bagi kesehatan badan dan ekonomi negara, begitu juga bagi kesehatan rohani dan keselamatan masyarakat. Dengan melepaskan ketergantungan dari hal-hal duniawi yang bersfat mubah, maka ia telah menjadi orang yang mampu mengendalikan dirinya. Pengendalian diri merupakan penyangga dari keterpelesetan pada dosa.

Dengan mengendalikan diri dari kecintaan terhadap dunia akan membawa manusia pada nilai-nilai kecintaan sejati. Sebuah cinta sejati pada Tuhan. Sedangkan kecintaan manusia pada dunia ini merupakan cinta palsu, cinta yang tidak abadi. Jika manusia sepanjang hidupnya hanya memikirkan kecintaan pada dunia sesungguhnya hidup manusia adalah sia-sia belaka. Karena apa yang dikejarnya merupakan fatamorgana.
Manusia yang ingin mendapat keindahan cinta, kebahagian hakiki, dan keselamatan abadi. Maka manusia harus memberikan cintanya pada yang Maha Indah, Maha Hakiki dan Maha Abadi yaitu Allah SWT. Dengan kecintaan pada Tuhan ini manusia akan mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan hidup yang hakiki, karena manusia telah mencintai yang memang patut dicintai

Wallahu a’lam

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.


Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya. 
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan
apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana,
cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai
perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki. 
Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu 
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi 
gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.

Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu,
raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah
anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya







AKUU CINTA PADAMU semua:* :DD
dan harapanku, jangan pernah berhenti mencintaikuu sayaang ;')


Tidak ada komentar: