1. Imunisasi
POLIO
INDIKASI : IMUNISASI AKTIF THDP
POLIO
DOSIS & CARA IMUNISASI :
2 TTS ( 0,1 ml ) / PEMBERIAN
DIBERIKAN SEBANYAK 4 X
CARA PEMBERIAN :
1.TIAP BOTOL DISERTAI 1 PIPET
2.VAKSIN DAPAT DITETESKAN LANGSUNG KE DALAM MULUT ANAK DGN
SENDOK YANG TELAH BERISI AIR GULA / AQUADES
3. HINDARKAN AGAR UJUNG PIPET TIDAK TERSENTUH
4. VAKSIN POLIO ORAL HARUS DIBERI SECARA ORAL DAN TIDAK BOLEH
DIBERIKAN SECARA PARENTERAL
5. KOCOK BAIK –BAIK SEBELUM DIPAKAI
EFEK SAMPING
VAKSIN POLIO PALING AMAN
KONTRA INDIKASI :
LEUKIMIA & DISGAMMAGLOBULINEMIA
PENYIMPANAN :
1. –20 ˚C TAHAN 2 TAHUN
2. BILA DISIMPAN 2˚C–8˚ C POTENSI STABIL SELAMA 6 BULAN
3. BILA V IAL SUDAH DIBUKA,PADA SUHU 2 ˚C
–8 ˚C POTENSI TAHAN 1 MGGU
BILA DISIMPAN PADA SUHU
YANG LEBIH TINGGI,POTENSI VAKSIN AKAN BERKURANG. JANGAN DIPAKAI BILA VAKSIN
MENJADI KERUH
3. BILA V IAL SUDAH DIBUKA,PADA SUHU 2 ˚C
–8 ˚C POTENSI TAHAN 1 MGGU
BILA DISIMPAN PADA SUHU
YANG LEBIH TINGGI,POTENSI VAKSIN AKAN BERKURANG. JANGAN DIPAKAI BILA VAKSIN
MENJADI KERUH
2. Imunisasi
DPT
INDIKASI :
IMUNISASI AKTIF SECARA SIMULTAN TERHADAP DIFTERI,PERTUSIS
& TETANUS
DOSIS :
0,5 ml . VIAL 5 ml ( 10 DOSIS )
CARA PEMBERIAN :
1. VAKSIN DIKOCOK SEBELUM DIGUNAKAN
2. SUNTIKAN DIBERIKAN SECARA IM / SC DENGAN MENGGUNAKAN ALAT
SUNTIK STERIL DISPOSIBEL
3. LOKASI YANG DIANJURKAN PADA ANTEROLATERAL PAHA
BAGIAN ATAS
PERHATIAN KHUSUS
PENYUNTIKAN TIDAK DIANJURKAN
PADA DAERAH PANTAT/ BOKONG ANAK & SECARA IC KARENA AKAN MENIMBULKAN REKASI
LOKAL
EFEK SAMPING :
BIASANYA HANYA GEJALA RINGAN BERSIFAT SEMENTARA
SPT : KEMERAHAN & PEMBENGKAKAN
PADA LOKASI SUNTIKAN
KADANG –KADANG
TERJADI DEMAM TINGGI & IRITABILITAS DALAM 24 JAM SETELAH PENYUNTIKAN
☻KONTRA INDIKASI :
GG. SEREBRAL,
SARAF,HIV
☻PENYIMPANAN :
SUHU 2˚C -8 ˚C . JANGAN DIBEKUKAN.BILA
TERJADI PERUBAHAN BENTUK FISIK JANGAN DIGUNAKAN
3.
IMUNISASI CAMPAK
Vaksin dari virus hidup (CAM 70- chick
chorioallantonik membrane) yang dilemahkan + kanamisin sulfat dan eritromisin
Berbentuk beku kering, dilarutkan dalam 5 cc pelarut aquades.
• Diberikan pada bayi umur 9 bulan oleh karena masih ada antibodi yang
diperoleh dari ibu.
• Dosis 0,5 ml diberikan sub kutan di lengan kiri. •
Disimpan pada suhu 2-8°C, bisa sampai – 20 derajat Celsius
• Vaksin yang telah dilarutkan hanya tahan 8 jam pada suhu 2-8°C • Jika
ada wabah, imunisasi bisa diberikan pada usia 6 bulan, diulang 6 bulan kemudian
Efek samping: demam, diare, konjungtivitis, ruam setelah 7 – 12 hari pasca
imunisasi. Kejadian encefalitis lebih jarang.
INDIKASI :
IMUNISASI TERHADAP
PENYAKIT CAMPAK
DOSIS :
0,5 ml.VIAL 5 ml ( 10
DOSIS ) CAMPAK KERING,BERIKUT AMPUL BERISI 5 ml PELARUT
CARA PEMBERIAN
DIBERIKAN PADA BAYI UMUR 9 BULAN
SEBANYAK 0,5 ml SC,PADA LENGAN BAGIAN ATAS
DALAM KEADAAN WABAH DAPAT DILAKUKAN MULAI UMUR 6 BULAN
KEMUDIAN DENGAN DOSIS 0,5 ml
EFEK SAMPING
♣DIARE,RASH,KONJUNGTIVITIS
♣FIBREILE
CONVULSION,ENSEFALITIS,ENSEFALOPATI
KONTRA INDIKASI
☺INFEKSI AKUT DISERTAI DEMAM
☺DEFESIENSI IMUNOLOGI
☺PENGOBATAN INTENSIF YANG BERSIFAT IMUNOSUPRESIF
☺RENTAN TERHADAP PROTEIN
TELUR,KANAMISISN,ERITROMISIN
PERHATIAN
PEMBERIAN HANYA SC TIDAK BOLEH
IV
VAKSIN DILARUTKAN DENGAN PELARUT
KHUSUS
DENGAN SUHU 2˚C –8 ˚C HANYA
TAHAN 8 JAM
ANAK TELAH DIBERI IMUNOGLOBULIN / TRANSFUSI DARAH MAKA
IMUNISASI HARUS DITANGGUHKAN SELAMA 3 BULAN
SETELAH IMUNISASI TEST TUBERKULIN DITANGGUHKAN 2 BULAN ( -)
PALSU
4.
IMUNISASI BCG
Vaksin BCG tidak dapat
mencegah seseorang terhindar dari infeksi M. tuberculosa 100%, tapi dapat
mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut, Berasal dari bakteri hidup yang
dilemahkan ( Pasteur Paris 1173 P2), Ditemukan oleh Calmette dan Guerin.
• Diberikan sebelum usia 2 bulan Disuntikkan intra kutan di daerah insertio
m. deltoid dengan dosis 0,05 ml, sebelah kanan
• Imunisasi ulang tidak perlu, keberhasilan diragukan
Vaksin BCG berbentuk bubuk kering harus
dilarutkan dengan 4 cc NaCl 0,9%. Setelah dilarutkan harus segera dipakai dalam
waktu 3 jam, sisanya dibuang. Penyimpanan pada suhu < 5°C terhindar dari
sinar matahari (indoor day-light).
INDIKASI :
IMUNISASI AKTIF TERHADAP PENYAKIT TBC
DOSIS & CARA PEMBERIAN
1. SESUDAH VAKSIN DIENCERKAN HARUS SEGERA DIPAKAI DALAM 3 JAM
& SISANYA HARUS DIBUANG
2. PENYUNTIKAN IC DI M.DELTOIDEUS
3. DOSIS : BAYI < 1 THN = 0,05 ml
ANAK = 0,1 ml
4. PENYUNTIKAN HARUS DILAKUKAN SECRA PERLAHAN –LAHAN KE ARAH
PERMUKAAN DENGAN DIAMETER 8 –10 mm
5. JANGAN MENGGUNAKAN ALKOHOL / DESINFEKSI SETELAH PENYUNTIKAN
6. PEMBERIAN DILAKUKAN SEDINI –DININYA PADA BAYI
& DIULANG SETELAH UMUR 5 –7 & 12 –15 TAHUN
EFEK SAMPING
LOKAL : 1 MGGU TIMBUL INDURASI &
PUSTULA ULKUS
SEMBUH SPONTAN 8 –12 MGG
REGI ONAL : KADANG –KADANG TRDPT
PEMBESARAN KEL.KETIAK/
LEHER TERASA PADAT,TDK
TDK DEMAM.HILANG SENDI
RI 3 –6 BLN
KOMPLIKASI
ABSES PD ANAK > 1 THN O/K
SUNTIKAN TLLU DALAM.TDK PERLU PENGOBATAN AKAN SEMBUH SENDIRI
KONTRA INDIKASI :
PENY.AKUT DGN PANAS TINGGI & PENY.KULIT BERAT
5.
IMUNISASI HEPATITIS B
• Vaksin berisi HBsAg murni
• Diberikan sedini mungkin
setelah lahir
• Suntikan secara Intra Muskular di daerah deltoid, dosis 0,5 ml. • Penyimpanan vaksin pada suhu
2-8°C
• Bayi lahir dari ibu HBsAg (+) diberikan imunoglobulin hepatitis B 12
jam setelah lahir + imunisasi Hepatitis
B
• Dosis kedua 1 bulan berikutnya
• Dosis
ketiga 5 bulan berikutnya (usia 6 bulan)
• Imunisasi ulangan 5 tahun kemudian
•
Kadar pencegahan anti HBsAg > 10mg/ml
• Produksi vaksin Hepatitis B di Indonesia, mulai program imunisasi pada
tahun 1997
MPL = 10 IU / L
IMUNISASI DASAR = 3X
2 JENIS = ASAL PLASMA &
RECOMBINASI
PLASMA :
1.VAKSIN DASAR = 3 X
2.DOSIS = 0,5 ml
3.INTERVAL = 1 BLN
4.CARA PEMBERIAN = IM
5.BOSTER = STLH 1 THN SELANJUTNYA TIAP 5 THN
RECOMBINAN
1.VAKSIN DASAR = 3 X
2.INTERVAL WAKTU = 1 BLN & 5
BLN
3.DOSIS = MENURUT UMUR BAYI /
IBU YANG MELAHIRKAN BAYI
4.BILA IBU BAYI = Hbs Ag ( -) = 2 MCG
HbS Ag ( + ) = 5 MCG
5. REMAJA ( 10 –19 THN ) = 5 MCG
DEWASA ( > 20 THN ) = 10 MCG
CARA PEMBERIAN = IM
LOKASI = M.DELTOIDEUS
( DEWASA )
M.ANTERO
LATERAL
( ANAK )
1. HEPATITIS-B : umur pemberian kurang dari 7 hari,
sebanyak 1 kali, untuk mencegah penularan Hepatitis B dan kerusakan hati
2. BCG : umur pemberian 1 bulan, sebanyak 1
kali, untuk mencegah penularan TBC (tuberkulosis) yang berat
3. DPT-Hepatitis B : umur pemberian 2 bulan , 3 bulan, 4
bulan , sebanyak 3 kali, untuk mencehah penularan Difteri yang menyebabkan
penyumbatan jalan nafas, batuk rejan (batuk 100 hari), Tetanus, Hepatitis B.
4. POLIO : umur pemberian 1 bulan, 2 bulan, 3
bulan, 4 bulan, sebanyak 4 kali, untuk mencegah penularan polio yang
menyebabkan lumpuh layuh pada tungkai dan atau lengan.
5. CAMPAK : umur pemberian 9 bulan, sebanyak 1
kali, untuk mencegah penularan campak yang dapat mengakibatkan komplikasi
radang paru, radang otan dan kebutaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar